Kamis, 24 Februari 2011

JUAL TAS

MARC JACOB - KW 1
Harga : Rp. 210.000,-



CHANEL - KW 1
Harga : Rp. 350.000,-




LV - Kw 1
Harga Rp. 320.000,-


Untuk Pemesanan Hubungi Admin ke no. 085624162251
Via SMS : Nama (spasi) Nama Barang

Thank You ^^

JUAL SEPATU

(Kode : 132) ALL STAR RUNE - Rp. 320.000,-

(Kode: 12) ALL STAR HIJAU - Rp. 190.000,-


(Kode: 111) All Star - Rp. 370.000,-

Untuk Pemesanan Sepatu Bisa Mengubungi Admin ke no. 085624162251,
Via SMS ketik : Nama (spasi) Kode Barang (spasi) Jumlah


Selasa, 15 Februari 2011

Sepuluh Ide Kencan Antibosan


Saat mendengar kata kencan, apa yang ada di pikiran Anda? Makan malam? Nonton di bioskop?

Memang tak ada salahnya melakukan kedua hal tersebut sebagai aktivitas kencan dengan pasangan (atau calon pasangan). Tapi jika selama berminggu-minggu yang Anda lakukan bersama pasangan hanya nonton dan makan, bisa-bisa si dia menganggap Anda membosankan dan tak kreatif. Coba sesekali kejutkan pasangan dengan melakukan aktivitas kencan yang lain dari biasanya.

1. Apa makanan favorit yang biasa Anda dan pasangan pesan di restoran? Coba cari resepnya di internet atau buku masak, lalu ajak si dia ke supermarket untuk berbelanja bahan-bahannya. Bawa pulang ke rumah, dan mulailah memasak. Ingat, jangan pilih masakan yang 'gampang' seperti nasi goreng. Pilih masakan ala restoran yang resepnya agak rumit. Hasil akhirnya belum tentu enak, apalagi bisa dimakan, namun proses memasaknya dijamin lebih seru.

2. Jika pasangan Anda senang main game, buatlah turnamen game antara Anda versus dia. Guitar Hero, misalnya, atau berbagai pilihan permainan di Nintendo Wii. Bisa juga pergi ke tempat game yang biasa ada di mall. Sebelum permainan dimulai, jangan lupa tetapkan apa hadiah yang akan didapat sang pemenang, dan apa hukuman yang harus dilakukan oleh yang kalah.

3. Senang makan? Wisata kuliner pasti tak asing lagi bagi Anda. Tapi jika ingin beda, coba luangkan waktu kencan bersama pasangan untuk menjajal tempat-tempat jajan kaki lima, pasar tradisional, bahkan di sekitar SD di kampung terdekat. Lupakan sejenak kafe dan restoran ber-AC.

4. Masih ingin makan malam di kafe? Silakan. Tapi coba pilih restoran yang menyiapkan live music, yang membolehkan pengunjung untuk menyanyi dan menyumbang lagu. Setelah makan, Anda dan pasangan harus naik ke atas panggung dan masing-masing menyanyikan satu lagu. Anggap saja karaoke, tapi ditonton seluruh pengunjung restoran.

5. Masih tentang wisata kuliner. Bagilah menu makan Anda menjadi beberapa bagian, misalnya: minuman, makanan pembuka, makanan utama, makanan penutup. Lalu kunjungilah empat tempat makan yang berbeda. Di satu tempat, Anda hanya boleh memesan satu bagian. Pesan minum saja di tempat pertama, pesan makanan pembuka saja di tempat kedua, dan seterusnya.

6. Piknik selalu menyenangkan jika dilakukan bersama pasangan. Bukan piknik biasa, tentunya. Sebelum berangkat, siapkan tikar, makanan, minuman, gitar, apa pun yang ingin Anda bawa untuk piknik. Lalu minta pasangan untuk menulis "penunjuk arah" dengan sembarang. Contoh: 2 kilometer ke utara, belok kiri, lurus 3 kilometer, belok kanan, dan seterusnya. Arah ini ditentukan secara asal saja, sehingga Anda dan pasangan tak tahu di mana tujuan akhir akan berada. Ikuti petunjuk ini, dan bukalah keranjang piknik Anda di tempat tujuan akhir.

7. Kapan terakhir Anda main layangan? Coba ajak pasangan ke lapangan, taman, atau pantai terdekat, untuk menerbangkan layangan. Ingin lebih menantang? Buat sendiri layangan Anda dari nol.

8. Apa tempat wisata yang wajib dikunjungi wisatawan yang datang ke kota Anda? Museum? Monas? Gunung Tangkuban Perahu? Kota Tua? Kebun binatang? Coba kunjungi bersama si dia. Mungkin kesannya membosankan, apalagi jika Anda sudah sering ke sana semasa kecil. Tapi percayalah, berkunjung bersama pasangan akan memberikan pengalaman yang sama sekali lain.

9. Jika Anda dan pasangan sama-sama suka fotografi, berburu foto pasti sudah jadi aktivitas yang rutin dilakukan. Kali ini, coba lakukan sesuatu yang lain. Bawa kamera masing-masing, lalu jelajahi kota sambil saling mengambil foto pasangan. Anda memotret si dia, dan dia memotret Anda. Bukan foto dengan pose manis, apalagi foto mesra. Misi Anda adalah membuat sebanyak mungkin foto lucu, unik, dan konyol, yang melibatkan hal-hal menarik yang Anda temukan sepanjang perjalanan keliling kota. Bertemu pengamen banci di perempatan jalan? Jangan lupa ajak foto bareng.

10. Oke, masih juga ingin nonton di bioskop? Jika transportasi memungkinkan, coba kejutkan pasangan dengan membawanya nonton di luar kota. Tak perlu jauh-jauh, tentunya. Cukup kota atau kabupaten sebelah, yang hanya memakan waktu 2 atau 3 jam perjalanan. Jika di kota tujuan tak ada bioskop yang memutar film Hollywood incaran Anda, ini kabar bagus. Anda dan pasangan jadi punya kesempatan untuk menonton film yang tak biasa Anda tonton, dengan judul-judul macam Kutukan Hantu Kuntilanak Perawan. Setelah itu, habiskan waktu dengan menjelajahi kota tersebut hingga waktunya pulang.

sumber : Y! Newsroom - Senin, 15 Februari

Minggu, 06 Februari 2011

Jacket for sale



Rp. 85.000













Rp. 90.000














Rp. 145.000

Resensi Film Shaolin


Film ini mengisahkan perjalanan Jenderal Hou Jie (Andi Lau) yang menjadi panglima angkatan perang yang angkuh dan kejam serta baru saja menaklukkan wilayah Deng Feng bersama sang asisten, Cao Man (Nicholas Tse). Dalam sebuah pertarungan, Hou Jie berhasil mengalahkan salah satu pendekar di Biara Shaolin, sebuah tempat yang dianggap menyembunyikan penduduk daerah taklukan yang membutuhkan perlindungan. Kejadian ini membuat sang Jenderal semakin congkak dan terus menebar teror dimana-mana.

Sebuah antiklimaks terjadi ketika sang tangan kanan yang sangat dipercayai itu berkhianat. Cao Ma merebut kekuasaan Hou Jie secara tragis. Dengan dibantu oleh seorang tukang masak Wu Dao (Jackie Chan) sang Jenderal kembali ke biara Shaolin, selain untuk berlindung juga untuk belajar ilmu beladiri dan memperdalam prinsip-prinsip kebijaksanaan Buddha. Di biara itu, sang jenderal kejam mengalami pencerahan luar biasa.

Sosoknya berubah drastis dan bertekad untuk tidak akan mengulangi jalan kelamnya dulu dengan membuka lembaran baru kehidupan yang lebih bermakna. Sayangnya, impian untuk hidup tenang tak sepenuhnya ia peroleh karena Cao Ma beserta anak buahnya masih terus mengejarnya.

Meski hanya sebagai pemeran pendukung, Jackie Chan cukup memegang peranan penting terutama dalam menampilkan adegan-adegan kocak ala Jackie Chan

Terus terang, saya sangat terpesona oleh sajian sinematografi yang begitu dashyat dari film ini. Benny Chan dengan cermat menggarap setiap detail film ini mulai dari momen peperangan yang menampilkan pengaruh dan kekuatan besar sang Jenderal bersama pasukannya hingga akhir dramatis yang menyentuh ketika tragedy menimpa Jenderal Hou Jie dan keluarganya. Film yang menghabiskan biaya US$ 29 Juta ini juga sekaligus menjadi semacam “reuni” Andy Lau dan Benny Chan setelah sebelumnya pada 21 tahun silam bekerjasama dalam film A Moment of Romance (1990).

Akting Andy Lau juga begitu memukau. Sebagai aktor senior, ia mampu menyajikan kualitas peran yang natural dari karakter seorang Jenderal yang bengis hingga menjadi Rahib Shaolin yang tenang dan santun. Gejolak batin yang dialaminya tersaji demikian menarik dan impresif.

Meski hanya sebagai pemeran pendukung, Jackie Chan cukup memegang peranan penting terutama dalam menampilkan adegan-adegan kocak ala Jackie Chan. Apa yang disajikan aktor berusia 56 tahun dengan aksi laga komedi sungguh memberikan “ruang segar” untuk film laga ini. Perannya sebagai sosok bijak –sama seperti yang dimainkannya dalam film The Karate Kid (2010) sebagai guru Jaden Smith—meski dalam porsi kecil, cukup memberikan makna mengesankan dalam film yang diproduksi oleh Emperor Motion Pictures dan berdurasi 131 menit ini.


Penyakit Jantung Bisa Tanpa Gejala

Kompas.com — Jika Anda merasa diri sehat-sehat saja, sebaiknya bersikaplah tetap waspada dengan melakukan pemeriksaan diri untuk mengetahui kondisi kesehatan. Ini mengingat ternyata diam-diam kita bisa punya risiko penyakit jantung meski tanpa gejala.

Penelitian menunjukkan, persentase pengidap penyakit jantung yang memiliki riwayat faktor risiko tertentu itu sangat tinggi. Faktor risiko tersebut termasuk gaya hidup dan karateristik tertentu dari keluarga.

Menurut dr.Sally A.Nasution, Sp.PD, faktor risiko penyakit jantung terbagi dalam dua, yakni faktor yang tidak bisa diubah, yang meliputi jenis kelamin, usia, dan riwayat keluarga. "Jika ada dalam keluarga kita orang yang terkena serangan jantung, risiko kita juga semakin tinggi," katanya dalam sebuah acara yang diadakan oleh Perhimpunan Dokter Penyakit Dalam di Jakarta (4/2).

Kendati demikian, masih banyak faktor risiko lain yang bisa dikendalikan, yakni pola makan, kebiasaan olahraga, kegemukan, kadar lemak darah, serta kebiasaan merokok. "Makin banyak faktor risiko yang dimiliki, makin cepat penebalan dinding pembuluh darah," paparnya.

Penebalan pembuluh darah atau aterosklerosis adalah timbunan lemak (plak) yang menumpuk dalam arteri sehingga arteri menyempit dan aliran darah terhambat. Ini adalah penyebab awal tersumbatnya pembuluh darah yang menuju jantung sehingga terjadi serangan jantung atau nyeri dada (angina).

Yang terpenting dilakukan adalah mencegah terjadinya aterosklerosis meski tidak ada gejala. Pemeriksaan lemak darah (kolesterol), pengukuran tensi darah serta menjaga berat badan dalam kondisi ideal perlu dilakukan, terutama untuk mereka yang sudah memasuki usia 40 tahun.

Deteksi dini adanya penyakit jantung koroner juga bisa dilakukan dengan berbagai tes khusus, seperti EKG (elektrokardiogram), treadmill, tes darah, foto toraks, dan sebagainya.

Penyakit Jantung Bisa Tanpa Gejala


Kompas.com — Jika Anda merasa diri sehat-sehat saja, sebaiknya bersikaplah tetap waspada dengan melakukan pemeriksaan diri untuk mengetahui kondisi kesehatan. Ini mengingat ternyata diam-diam kita bisa punya risiko penyakit jantung meski tanpa gejala.

Penelitian menunjukkan, persentase pengidap penyakit jantung yang memiliki riwayat faktor risiko tertentu itu sangat tinggi. Faktor risiko tersebut termasuk gaya hidup dan karateristik tertentu dari keluarga.

Menurut dr.Sally A.Nasution, Sp.PD, faktor risiko penyakit jantung terbagi dalam dua, yakni faktor yang tidak bisa diubah, yang meliputi jenis kelamin, usia, dan riwayat keluarga. "Jika ada dalam keluarga kita orang yang terkena serangan jantung, risiko kita juga semakin tinggi," katanya dalam sebuah acara yang diadakan oleh Perhimpunan Dokter Penyakit Dalam di Jakarta (4/2).

Kendati demikian, masih banyak faktor risiko lain yang bisa dikendalikan, yakni pola makan, kebiasaan olahraga, kegemukan, kadar lemak darah, serta kebiasaan merokok. "Makin banyak faktor risiko yang dimiliki, makin cepat penebalan dinding pembuluh darah," paparnya.

Penebalan pembuluh darah atau aterosklerosis adalah timbunan lemak (plak) yang menumpuk dalam arteri sehingga arteri menyempit dan aliran darah terhambat. Ini adalah penyebab awal tersumbatnya pembuluh darah yang menuju jantung sehingga terjadi serangan jantung atau nyeri dada (angina).

Yang terpenting dilakukan adalah mencegah terjadinya aterosklerosis meski tidak ada gejala. Pemeriksaan lemak darah (kolesterol), pengukuran tensi darah serta menjaga berat badan dalam kondisi ideal perlu dilakukan, terutama untuk mereka yang sudah memasuki usia 40 tahun.

Deteksi dini adanya penyakit jantung koroner juga bisa dilakukan dengan berbagai tes khusus, seperti EKG (elektrokardiogram), treadmill, tes darah, foto toraks, dan sebagainya.