Corat Coret Cerita Kehidupan
Minggu, 03 Juli 2011
Catatan Harian Si Boy
Oke kali ini gw mau ngebahas mengenai Film Indonesia yang menurut gw ni Film bagus banget, kenapa gw bilang bagus? karena ceritanya gak monoton kaya Film percintaan yang biasanya yang bisa ketebak dan berliku-liku penuh adegan yang sedih sedihan. Kelebihan film ini adalah selain pemaninya bagus dan juga aktingnya yang bagus juga diiringi dengan cerita yang diangkat alias keterusan dari film terdahulunya yaitu "Catatan Si Boy" atau CABO. Sinopsis dari Film Catatan Harian Si Boy:
Nuke terbaring sakit namun tangannya tidak pernah lepas memegang sebuah buku. Anak Nuke yang bernama Natasha (Carissa Puteri) pulang dari London untuk menemui ibunya. Dokter hampir menyerah dan menyarankan Natasha mencari pemilik buku tersebut untuk membuat ibunya senang di akhir hayatnya.
Di jalanan, Satrio (Ario Bayu) sedang berpacu dengan mobilnya sebagai pembalap liar didukung 3 sahabat baiknya.
Dalam satu kejadian, mereka semua bertemu di kantor polisi. Satrio yang tertarik dengan Natasha memutuskan untuk membantu Natasha mencari pemilik buku yang dipegang Nuke, yang ternyata adalah sebuah buku catatan harian seorang laki-laki bernama Boy (Onky Alexander).
Namun usaha mereka tidak berjalan mulus saat cinta segitiga terbentuk, para preman muncul, kekerasan terjadi dan Boy mungkin sudah berubah tidak seperti yang tergambarkan di buku hariannya.
Sebuah regenerasi dari seri yang menjadi ikon di tahun 80an, di-update dengan cerita yang segar, seru dan menyenangkan dengan para bintang-bintang yang sudah dan akan bersinar.
Film ini bener-bener menyegarkan dah, kenapa? soalnya film indonesia kebanyakan sekarang kan tentang Setan setanan, yang g masuk di akal, dan mengarah ke arah "",, u know that!! so yukk nntn Film Catatan Harian Si Boy, dijamin keren dan juga g ngebosenin. Selamat menonton ya ^^
http://catatansiboy.com/
Jumat, 01 Juli 2011
Video + Lirick - Wish U Were Here by Avril Lavigne
Video Smile by Avril Lavigne
You know that I’m a crazy bitch
[voice] I do what I want when I feel like it
All I wanna do is lose control
But you don’t really give a shit
[voice] you don’t let it go let it go with it
cause you’re fucking crazy rock’n'roll
[Bridge]
you said hey
what’s your name
it took one look
and now I’m not the same
yeah you said hey
and since that day
you stole my heart
and you’re the one to blame
[Chorus]
Yeah
and that’s why I smile
It’s been a while
since every day and everything has
felt this right
and now you’re turning all around
and suddenly you’re all I need
The reason why I smile
That’s not a black out I think
[voice] What did you, what did you put in my drink
I remember making out but then
I woke up with a new tattoo
[voice] your name was on me and my name was on you
I will do it all over again
[Bridge]
[Chorus]
You know that I’m a crazy bitch
I do what I want when I feel like it
All I wanna do is lose control
You know that I’m a crazy bitch
I do what I want when I feel like it
All I wanna do is lose control
[Chorus]
Senin, 30 Mei 2011
Kamis, 05 Mei 2011
DIYN
DIYN mengartikan aliran musik yang diusung sebagai POP. Sangat sulit untuk DIYN di awal merintis band ini dengan nuansa musik yang bermacam-macam, seperti Alan yang dari dulu hingga saat ini tetap dengan genre POP, Mico yang dulunya dengan genre Rock'n Roll, Arie & Tata dengan genre Rock. Dalam perjalanan kami bermusik
akhirnya menemukan kecocokan dan kami menentukan genre POP yang menyelaraskan unsur komersil.
DIYN merilis album pertama yang bertajuk "CINTA & SAHABAT" pada tanggal 01 Maret 2011 di sebuah cafe yang cukup ternama di Yogyakarta yaitu, Boshe VVIP club. Saat itu DIYN di bantu Bogex Stafan yang menjadi additional keyboard. CD mini Album DIYN tersedia di distro-distro dan toko music di kota Yogkarta,Pekanbaru,Samarinda,Solo,Medan dan Balikpapan.
Kamis, 28 April 2011
Jual Jacket
Bahan : Parasit
Harga : 176000
Kode : JT-01
Ukuran : S, M, L, XL Bahan : Parasit
Harga : 176000
Kode : JT-02
Ukuran : S, M, L, XL
Harga : 125000
Kode : JT-04
Ukuran : S, M, L, XL
Harga : 95000
Kode : JT-05
Ukuran : S, M, L, XL
Harga : 105000
Kode : JT-06
Ukuran : S, M, L, XL
Jumat, 22 April 2011
TRAVELLING
Candi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1966 oleh tim peneliti Harsoyo dan Uka Candrasasmita berdasarkan laporan Vorderman (terbit tahun 1893) mengenai adanya sebuah arca yang rusak serta makam leluhur Arif Muhammad di Leles. Selain menemukan reruntuhan candi, terdapat pula serpihan pisau serta batu-batu besar yang diperkirakan merupakan peninggalan zaman megalitikum. Penelitian selanjutnya (tahun 1967 dan 1968) berhasil menggali bangunan makam.
Walaupun hampir bisa dipastikan bahwa candi ini merupakan peninggalan agama Hindu (kira-kira abad ke-8 M, satu zaman dengan candi-candi di situs Batujaya dan Cibuaya?), yang mengherankan adalah adanya pemakaman Islam di sampingnya.
Candi Cangkuang terdapat di sebuah pulau kecil yang bentuknya memanjang dari barat ke timur dengan luas 16,5 ha. Pulau kecil ini terdapat di tengah danau Cangkuang pada koordinat 106°54'36,79" Bujur Timur dan 7°06'09" Lintang Selatan. Selain pulau yang memiliki candi, di danau ini terdapat pula dua pulau lainnya dengan ukuran yang lebih kecil.
Lokasi danau Cangkuang ini topografinya terdapat pada satu lembah yang subur kira-kira 600-an m l.b.l. yang dikelilingi pegunungan: Gunung Haruman (1.218 m l.b.l.) di sebelah timur - utara, Pasir Kadaleman (681 m l.b.l.) di timur selatan, Pasir Gadung (1.841 m l.b.l.) di sebelah selatan, Gunung Guntur (2.849 m l.b.l.) di sebelah barat-selatan, Gunung Malang (1.329 m l.b.l.) di sebelah barat, Gunung Mandalawangi di sebelah barat-utara, serta Gunung Kaledong (1.249 m l.b.l.) di sebelah utara.
Tubuh bangunan candi bentuknya persegi empat 4,22 x 4,22 m dengan tinggi 2,49 m. Di sisi utara terdapat pintu masuk yang berukuran 1,56 m (tinggi) x 0,6 m (lebar). Puncak candi ada dua tingkat: persegi empat berukuran 3,8 x 3,8 m dengan tinggi 1,56 m dan 2,74 x 2,74 m yang tingginya 1,1 m. Di dalamnya terdapat ruangan berukuran 2,18 x 2,24 m yang tingginya 2,55 m. Di dasarnya terdapat cekungan berukuran 0,4 x 0,4 m yang dalamnya 7 m (dibangun ketika pemugaran supaya bangunan menjadi stabil).
Di antara sisa-sisa bangunan candi, ditemukan juga arca (tahun 1800-an) dengan posisi sedang bersila di atas padmasana ganda. Kaki kiri menyilang datar yang alasnya menghadap ke sebelah dalam paha kanan. Kaki kanan menghadap ke bawah beralaskan lapik. Di depan kaki kiri terdapat kepala sapi (nandi) yang telinganya mengarah ke depan. Dengan adanya kepala nandi ini, para ahli menganggap bahwa ini adalah arca Siwa. Kedua tangannya menengadah di atas paha. Pada tubuhnya terdapat penghias perut, penghias dada dan penghias telinga.
Keadaan arca ini sudah rusak, wajahnya datar, bagian tangan hingga kedua pergelangannya telah hilang. Lebar wajah 8 cm, lebar pundak 18 cm, lebar pinggang 9 cm, padmasana 38 cm (tingginya 14 cm), lapik 37 cm & 45 cm (tinggi 6 cm dan 19 cm), tinggi 41 cm.
Candi Cangkuang sebagaimana terlihat sekarang ini, sesungguhnya adalah hasil rekayasa rekonstruksi, sebab bangunan aslinya hanyalah 35%-an. Oleh sebab itu, bentuk bangunan Candi Cangkuang yang sebenarnya belumlah diketahui.
Candi ini berjarak sekitar 3 m di sebelah selatan makam Arif Muhammad.
Sejarah Pemyebaran Agama Islam di Desa Cangkuang
Embah Dalem Arief Muhammad serta masyarakat setempat yang telah membendung daerah ini, sehingga terbentuk sebuah danau dengan nama Situ Cangkuang. Setelah daerah ini selesai dibendung, maka dataran yang rendah menjadi danau, dan bukit-bukit menjadi pulau-pulau. Pulau tersebut antara lain Pulau Panjang (dimana kampung pulo ada), Pulau Gede, Pulau Leutik (kecil), Pulau Wedus, Pulau Katanda, dan Pulau Masigit. Embah Dalem Arief Muhammad berasal dari Kerajaan Mataram, Jawa Timur. Ia dan pasukannya datang dengan tujuan untuk menyerang tentara VOC di Batavia dan menyebarkan agama Islam di Desa Cangkuang.
Desa Cangkuang, khususnya Kampung Pulo, waktu itu sudah dihuni oleh penduduk yang menganut agama Hindu. Hal itu terbukti dari adanya candi Hindu yang sekarang telah dipugar. Metode dakwah yang dilakukan Arief Muhammad tidak jauh dari pola dakwah Wali Songo. Secara bijaksana Embah Dalem Arief Muhammad mengajak masyarakat setempat untuk menganut Islam.
Pedoman dakwah yang diajarkan oleh Arief Muhammad berprinsip pada ajaran Islam yang tidak mengenal kekerasan dan paksaan, melainkan dengan perdamaian dan keikhlasan hati. Ajaran-ajaran yang disampaikan dan ditulis Arief Muhammad dalam naskah-naskah tidak berbeda dengan apa yang kita dapatkan dari para ulama sekarang ini. Dengan mengacu pada Al-Qur’an dan Hadits, beliau mengajarkan berbagai hal untuk menghadapi segala kehidupan membentuk pribadi umat menjadi muslim yang sejati dengan mentauhidkan Allah SWT, berakhlak baik, dan meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah SWT.
Adapun hal-hal yang membuktikan adanya penyebaran Islam yang dilakukan pada permulaan abad XVII, antara lain :
- Naskah Khotbah Jum’at yang terbuat dari kulit kambing dengan memiliki ukuran 176 X 23 cm. Walaupun terlihat agak sedikit rusak, namun tulisan dalam naskah tersebut masih terbaca jelas.
- Kitab Suci Al Qur’an yang terbuat dari kulit kayu (saih) dengan memiliki ukuran 33 X 24 cm. Karena sudah dimakan usia, kondisi kitab ini terlihat sobek. Walau demikian kitab Al Qur’an ini masih bisa dibaca dengan jelas.
- Kitab Ilmu Fikih yang terbuat dari bahan kulit kayu (saih) dengan memiliki ukuran 26 X 18,5 cm.
- Makam Embah Dalem Arief Muhammad yang berada disebelah selatan Candi Cangkuang. Hal ini menunjukkan bahwa adanya kerukunan hidup beragama di Nusantara sudah terbina sejak ratusan tahun yang lalu
Para penduduk Kampung Pulo berangsur-angsur menganut agama Islam, tapi sebagian kepercayaan lamanya masih mereka laksanakan. Sebagai contoh, hari Rabu menjadi hari besar bagi mereka, dan bukan hari Jum’at.
Candi ini merupakan peradaban Hindu-Budha dan masuknya Agama Islam Sehinga banyak ditemukan bukti sejarah seperti Al-qur'an yang ditulisa di pelepah daun pisang
Nah dengan adanya peradaban Hindu-Budha dan Juga Islam, maka terciptalah keberagaman Agama di Indonesia. Semoga sejarah perjalanan Bangsa Indonesia ini bisa menambah kecintaan kita terhadap sejarah dan juga Bangsa Indonesia. Soekarno mengatakan "JAS MERAH - Jangan Melupakan Sejarah"