Senin, 04 Februari 2013

Kenapa Harus "Cina"?

Kenapa Harus "Cina"? Heran deh sama sebagian orang2 indonesia yang selalu menghina atau menutup sebelah mata sama orang2 yang ketauan "cina", terkdang mereka malah jadi bahan ejekan atau bahan untuk tidak ditemani, padahalkan mereka blum tentu sepenuhnya murni 100% berdarah "cina". bisa saja dia campuran indonesia+cina, jawa+cina, sunda+cina, batak+cina, dsb. Tapi anehnya kalo yang keturunan indo alias campuran indonesia dan bule2,malah didewakan diagungagukan. kalo diliat g jauh beda sama cina, toh dia jg sama2 campuran, jadi kenpa harus memandang sebelah mata orang cina? rasanya gak adil kalo pikiran orang Indonesia masih mempermasalahkan suku, agama, budaya, dimana asal muasal negara ini terbentuk bukan terbentuk oleh 1 komunitas saja, tapi berbagai komunitas, agama, suku, budaya semua bersatu dan mereka hidup dengan damai. Kenapa akhir2 ini selalu mempermasalahkan hal sepele seperti, ngata2in dan beda2in orang itu "cina" "batak" "padang",,??? apkaha ajaran kebangsaan ini yang katanya menganut prinsip keadilan kebebasan, saling menghargai, saling tolong menolong, tapi pada kenyataanya malah saling mengejek. Apakah negra ini perlu dijajah kembali, agar mereka sadar bahwa kita harus bersatu???? mungkin saling mengejek antar ras, suku, agama, sangat sangat tidak etis untuk dilakukan karena sebelum anda megejek orang lain, ejek dulu diri anda sendiri, karena diri anda sendiri belum tentu benar. darah saya bukan hanya darah dari 1 suku saja tapi beberapa campuran, jawa, sunda, dan cina. saya berpendapat begini, kemungkinan sebagian dari anda2 yang mengejek ada turunan dari "cina", dan kenapa anda selalu mengejek orang2 yang berlebel "cina" padahal mereka yang keturunan "cina" juga ikut membangun negeri ini. KAMI INDONESIA - BHINEKA TUNGGAL IKA, bukan AKU INDONESIA dan aku suku "a,b,c,....". Indonesia yang kaya akan budaya, suku, bahasa, dan agama. DAMAI INDONESIAKU KARENA KAMI BHINEKA TUNGGAL IKA ATAS ASAS GOTONG ROYONG, bukan asas saling menghina suku, agama, budya, bahasa satu sama lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar